Situasi dan kondisi Indonesia
Selamat berjumpa kembai, kali ini asaeful mau berbagi artikel bagi Siswa atau Mahasiswa yang memerlukan tentang kedatangan Islam di Indonesia berupa ringkasan. Kalau perlu lengkapnya silahkan sertakan email di kolom komentar.
Islam pertama kali masuk ke Indonesia melalui
Sumatera. Kerjaan besar di Sumatera sebelum kedatangan Islam itu adalah
kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Palembang. Pada abad ke-7 sampai abad
ke-12, kerajaan Sriwijaya sedang berada di puncak kejayaannya. Wilayah
kekuasaannya mencapai semenanjung Malaya. Pada abad ke-7 dan abad ke-8
masyarakat Muslim telah ada di daerah Sumatera.
Sejak akhir abad ke-12 kerajaan ini mulai
menunjukkan kemundurannya dalam bidang perdagangan serta politik. Kemunduran
itu itu dipercepat oleh usaha kerajaan Singasari di Jawa yang mengadakan
ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Hal itu mendorong bandar-bandar yang yang
sudah dikuasai kaum Muslimin dan sebelumnya dikuasai kerajaan Sriwijaya, untuk
memerdekakan diri. Ketika itulah kerajaan Islam pertama, Samudera Pasai,
berdiri, diikuti kemudian oleh kerajaan Malaka di semenanjung Malaya dan
Kerajaan Aceh Darussalam.
Adapun berkenaan dengan kedatangan
pertama-tama Islam ke pulau Jawa tidak ditemukan angka yang pasti. Yang jelas,
pada tahun 1082 sudah ada batu nisan kubur Fatimah binti Maimun di Leran
(Gresik) yang merupakan bukti kongkrit bagi kedatangan Islam di Jawa. Tetapi
proses Islamisasi yang meluas di daerah Jawa Timur baru terjadi pada abad
ke-l3, ketika kerajaan Majapahit mencapai puncak kebesarannya.
Proses Islamisasi berjalan dengan cepat
seiring dengan proses kemunduran kerajaan Majapahit akibat perselisihan di
kalangan istananya sendiri. Pada akhir abad ke-15, berdirilah kerajaan Islam
pertama di Jawa, yaitu kerajaan Demak. Pada masa yang hampir bersamaan, di Jawa
Barat berdiri pula pusat kekuasaan Islam di Cirebon. Melalui dua kerajaan Islam
inilah proses islamisasi ke seluruh Jawa bermula, mengalahkan kerajaan-kerajaan
Hindu Budha pada masa sesudah itu.
Sebagaimana di Jawa, Kalimantan sebelum Islam
dikuasai oleh kerajaan-kerajaan Hindu. Kerajaan yang bercorak Hindu di
Kalimantan menjelang kedatangan Islam berpusat di Nagara Daha di Kalimantan
Selatan dan Kahuripan yang terletak di hulu sungai Nagara, di daerah Amuntai
kini.
Menjelang kedatangan Islam, kerajaan Daha
mengalami perpecahan di kalangan istana memperebutkan kekuasaan tertinggi.
Perpecahan yang menyebabkan lahirnya kerajaan Islam terjadi antara Pangeran
Tumenggung yang diangkat menjadi raja Daha dan Raden Samudra yang kemudian
dinobatkan sebagai raja Banjar. Keduanya kemudian terlibat perang. Pangeran
Samudra minta bantuan raja Demak, dengan perjanjian untuk menganut agama Islam
beserta rakyatnya. Dengan bantuan tentara Demak, kerajaan Nagara Daha
dikalahkan dan Pangeran Tumenggung tunduk kepada Raden Samudra. Sejak itulah
kerajaan Banjar mengalami perkembangan dan daerah-daerah lainnya tunduk kepada
Banjar. Proses Islamisasi di daerah Banjarmasin itu terjadi kira-kira tahun
1550. Proses islamisasi di kalimantan Timur juga berkembang pesat ketika kerajaan
Kutai mengalami kemunduran akibat perpecahan di lingkungan keluarga raja. Pada
masa kerajaan ini berada di bawah pemerintahan Raja Mahkota datanglah dua orang
muballigh. Islamnya Raja Mahkota adalah karena ia merasa kalah dalam kesaktian
menghadapi muballigh Islam tersebut. Proses islamisasi di Kutai ini
diperkirakan terjadi pada sekitar tahun 1575. Sulawesi, terutama bagian
selatan, sejak abad ke-15 sudah didatangi pedagang Muslim dari Malaka, Jawa dan
Sumatera. Pada awal abad ke-16 di Sulawesi banyak sekali kerajaan, tetapi
penduduknya masih menganut agama berhala. Yang terkenal ialah Gowa-Tallo, Bone,
Wajo, Soppeng dan Luwu.
Proses Islamisasi di daerah Sulawesi Selatan
pada taraf pertama berlangsung di daerah kerajaan Gowa yang dilakukan dengan
cara damai, melalui usaha dakwah muballigh Dato' ri Bandang dan Dato' Sulaeman.
Raja-raja Gowa dan Tallo telah memeluk agama Islam secara resmi pada tanggal 22
September 1605. Setelah secara resmi bercorak Islam kerajaan Gowa melakukan
perang terhadap Soppeng, Wajo dan akhirnya terhadap Bone. Kerajaan-kerajaan
tersebut secara resmi masuk Islam, Wajo pada tanggal 10 Mei 1610. dan Bone pada
tanggal 23 November 1611
Kedatangan pengaruh Islam ke daerah Maluku
juga tidak dapat dipisahkan dari jalur perdagangan yang terbentang antara pusat
lalu-lintas pelayaran internasional di Malaka, Jawa, dan Maluku. Sejak abad
ke-l4, Islam datang di daerah Maluku; Raja Ternate yang keduabelas, Molomateya,
(1350-1357) bersahabat-karib dengan orang Arab yang memberinya petunjuk dalam
pembuatan kapal-kapal. Namun, Raja Ternate yang benar-benar memeluk agama Islam
ialah Zainal Abidin (1486-1500). Ia mendapat ajaran agama tersebut Prabu
Satmata dari Giri di Jawa Timur. Di sampang Ternate, di Maluku pada masa itu
ada juga kerajaan Islam Tidore.
Sumber: Modul Sejarah Islam di Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka 1998
Demikian Kedatangan Islam di Indonesia Rangkuman semoga bermanfaat