BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
dasarnya kehidupan manusia selama ini tidak bias terlepas dari yang namanya
suhu dan Energi Panas. Dalam kehidupan manusia yang selalu menjadikan Energi
Panas sebagai alat untuk menjaga kestabilan manusia dalm menjalankan
kehidupanya di muka bumi ini.
Di alam
modernisasi seperti ini aplikasi Energi Panas dibidang teknologi mungkin tidak
sulit anda temukan bahkan juga mungkin terdapat dirumah anda,yaitu lemari es,
suatu mesin yang diantaranya mengubah suatu air menjadi es.aplikasi perpindahan
Energi Panas dialamanda jumpai pada sirkuilasi udara di pantai. Pada siang hari
bertiup angin dari laut menuju darat, disebut angin laut. Begitu pula
sebaliknya pada malam hari bertiup angin dari darat menuju laut..Bagaimana air
biasa menjadi es?, mengapa air laut bertiup Siang hari dan angin darat bertiup
malam hari?.Hal-hal tersebut merupakan bagian-bagian daripada suhu dan Energi
Panas.
Makalah
ini dispesifikasikan pada satu tinjauan permasalahan yang dilihat dari berbagai
topik yang muncul dari suhu dan Energi Panas itu sendiri, dimana pokok
1. Suhu
Suhu
adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya energi kinetik translasi
rata-rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukurdengan menggunakan termometer
(kamus kimia : balai putaka : 2002).
Suhu
menunjukkan derajatpanasbenda. Mudahnya, semakin tinggisuhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu menunjukkanenergiyang
dimiliki oleh suatu benda. Setiapatom
dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentukperpindahan maupun gerakan di tempat berupagetaran. Makin tingginyaenergi
atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu
biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panasdinginnya suatu benda
atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yangtinggi, sedangkan benda yang
dingin memiliki suhu yang rendah. Padahakikatnya, suhu adalah ukuran energi
kinetik rata-rata yang dimiliki olehmolekul-molekul sebuah benda.
Sebagai
contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi ataualumanium maka akan terjadi
proses pemuaian pada besi tersebut. Ketikakita mendinginkan air sampai pada
suhu dibawah nol derajat maka airtersebut akan membeku. Sifat-sifat benda yang
bisa berubah akibatadanya perubahan suhu disebut sifat termometrik.
2. Energi Panas
Energi
Panas adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke bendalain secara
konduksi,perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002).
Sampai
pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakanpengertian suhu dan Energi
Panas. Baru pada tahun 1760, joseph blackmembedakan kedua pengertian ini. Suhu
adalah sesuatu yang diukur padatermometer, dan Energi Panas adalah sesuatu yang
mengalir dari benda yangpanas ke benda yang dingin untuk mencapai keadaan
termal.
Pada
tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, benjamin thompson menyasingkan definisi Energi
Panas sebagai fluida Energi Panasik. Ia yang merupakanseorang anggota militer
mengamati bahwa ketika meriam menembakkan peluru, ada Energi Panas yang
dihasilkan pada meriam. Berdasarkan pengamatannya, thompson menyimpulkan bahwa Energi
Panas bukanlah fluida, tetapi Energi Panas dihasilkan oleh usaha yang dilakukan
oleh kerja mekanismisalkan gesekan. Satu Energi Panasi didefinisikan sebagai
banyaknya Energi Panas yangdiperlukan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 C.
B. Tujuan
1.
Menambah
wawasan dibidang fisika khusus nya tentang Suhu dan Energi Panas
2.
Mengerti
pemaham atau pengertian dari Suhu dan Energi Panas itu sendiri
3.
Mengetahui
perbedaan Suhu dan Energi Panas
4.
Memahami
perubahan suhu dan Energi Panas pada pengaplikasian dalam kehiduipan
sehari-hari
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Suhu dan Energi Panas
1. Suhu
Suhu
atau temperatur benda adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda.
Benda
yang panas eememiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda yang dinginkan memiliki
suhu yang rendah. Perlu diketahui bahwa suhu merupakan besaran, maka yang
memiliki suhu tentu benda. Misalnya suhu es yang sedang mencair, suhu air yang
mendidih dan seterusnya. Jadi tidak ada suhu tempat atau ruangan, yang ada
adalah suhu udara di tempat atau ruangan.
a. Alat Ukur
Suhu
Ketika
kita memanaskan atau mendinginkan suatu benda sampai pada suhu tertentu, bebrapa
sifat fisik benda tersebut berubah. Sifat-sifat benda yang akibat berubah
adanya perubahan suhu di sebut sifat termometrik. Sifat termometrik suatu zat
dapat di manfaatkan sebagai suatu alat pengukur suhu. Thermometer adalah alat
yang di gunakan untuk mengukur suhu atau benda. Berbagai jenis thermometer di
buat berdasarkan beberapa sifat termometrik zat, seperti pemuain zat padat,
pemuain zat cair, pemuain gas, tekanan zat cair, teknan udara, regangan zat
padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya (radiasi
benda).
Berdasarkan
sifat termomatrik zat, jenis-jenis thermometer antara lain sebagai berikut.
Thermometer
Zat Cair Alat ni bekerja berdasarkan prinsip bahwazat cair akan memuai
(bertamba volumenya jika di panaskan).
b. Thermometer
Bimetal
Alat
ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa logam akan memuai (bertambah panjang)
jika di panaskan. Thermometer Hambatan Alat ini bekerja berdasar prinsi bahwa
seutas kawat logam di panaskan, hambatan listriknya akan bertambah. Perubahan
hambatan listrik ini kemudian di ubah ke dalam pulsa-pulsa listrik. Pulsa
listrik inilah yang menunjukan suhu saat itu.
Temokopel
Perbedaan pemuain antara dua logam yang ke dua ujungnya di sentuhkan di
manfaatkan pada termokopel. Pada prinsipnya, pemuaian yang berbeda antara dua
logam yang ujungnya di sentuhkan akan menghasilkan gaya gerak listrik (GGL).
Besar GGL inilah yang di manfaatkan oleh termokopel untuk menunjukan suhu.
c. Thermometer
Gas
Bila
sejumlah gas yang di panaskan volumenya di jaga tetap, tekanannya akan
bertambah. Sifat termometrik. inilah yang di manfaatkan untuk mengukur suhu
pada thermometer gas.
d. Pyrometer
Pyrometer
bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang di pancarkan oleh benda yang
sangat panas. Instrument pyrometer tidak menyentuh benda panas sehingga
pyrometer dapat di gunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira
5000C – 30000C) yang dapat membakar habis thermometer jenis lainnya.
Secara umum
Termometer terbagi tiga, yaitu Termometer Celcius, Termometer Reamur,
Termometer Kelvin dan Termometer Fahrenheit.
2. Energi Panas dan Perubahan Wujud
Energi
panas adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh panas.
Matahari merupakan sumber energi utama pada bumi. Panas merupakan salah satu
bentuk energi yang penting bagi makhluk hidup. Energi panas sering disebut Energi
Panas.
Energi
Panas adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Suhu adalah
ukuran rata -rata energi kinetik partikel dalam suatu benda. Energi Panas yang
diberikan dalam sebuah benda dapat digunakan untuk 2 cara, yaitu untuk merubah
wujud benda atau untuk menaikkan suhu benda itu. Besar Energi Panas yang
diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu tergantung pada
:
• massa benda
• Energi Panas jenis benda
• perbedaan suhu kedua benda
Secara
matematis persamaan dapat ditulis dengan :Q = m.c.Δt Sedangkan bila Energi
Panas yang diberikan digunakan untuk merubah wujud zat/benda, maka Energi Panas
yang diberikan tergantung pada massa benda saja, sesuai dengan per samaan : Q =
m. L.
Setiap
benda pada umumnya mempunyai 3 bentuk/fase, yaitu padat, cair dan gas.
Perubahan wujud yang terjadi pad ketiga bentuk benda itu adalah : membeku,
melebur, mencair, mengembun, menyublim, deposisi dan menguap seperti gambar di
bawa h ini. Sedangkan di bawah digambarkan diagram fase pada air.
Beberapa
zat tidak selalu memuai ketika dipanaskan, contohnya air pada suhu 0ºC - 4ºC.
Pada suhu tersebut air akan menyusut ketika dipanaskan dan men capai volume
minimum pada suhu 4ºC. Sehingga pada suhu tersebut es mencapai massa jenis
maksimum. Di atas 4ºC, air akan memuai lagi bila dipanaskan. Peristiwa sifat
pemauaian air yang tidak teratur ini disebut dengan peristiwa anomali air. Zat lain yang mempunyai sifat seperti ini
adalah parafin dan bismuth.
3. Sumber
Energi Panas
Semua
benda yang dapat menghasilkan panas disebut sumber energi panas. Gesekan dua
buah benda dapat menimbulkan energi panas. Dua telapak tangan yang saling
bergesekan dapat menghasilkan panas. Panas dapat ditimbulkan karena gesekan
terus menerus. Makin kasar permukaan benda yang digesekan, semakin cepat panas.
Energi panas dapat timbul dari api.,
untuk membuat api membutuhkan bahan bakar
dan udara.
Sementara
itu, dua batu yang digesekkan satu sama lain juga dapat menghasilkan
panas. Lama-kelamaan akan muncul
percikan api dari kedua batu tersebut. Api ini dapat digunakan sebagai sumber
api. Cara seperti ini masih sering
dilakukan oleh orang-orang yang tersesat di dalam hutan.
Matahari
merupakan sumber energi panas terbesar di muka Bumi. Bumi menjadi hangat karena
adanya energi panas matahari. Panas matahari membuat suhu udara di Bumi sesuai
untuk kehidupan. Panas matahari ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Di
antaranya untuk mengeringkan pakaian. Panas matahari juga untuk mengeringkan
bahan-bahan makanan. Bahan makanan tersebut seperti ikan asin, kerupuk, dan
garam. Seiring dengan perkembangan teknologi, panas matahari telah banyak dimanfaatkan
untuk menghasilkan listrik.
4. Sifat-Sifat
Energi Panas
Sifat-sifat
energi panas anatra lain sebagai berikut :
a. Tidak dapat
dilihat
b. Tidak dapat
didengar
c. Tidak
mempunyai bau
d. Dapat
berpindah ke tempat lain
5. Pemuaian
Jika
sebuah benda dipanaskan/diberikan Energi Panas, maka partikel partikel dalam benda itu akan bergetar lebih
kuat sehingga saling menjauh. Sehingga ukuran benda akan menjadi lebih besar.
Kita katakan bahwa benda itu memuai. Pemuaian dapat terjadi baik pada benda
padat, cair maupun gas.
a Pemuaian Panjang
Pada pemuaian
panjang dianggap bahwa benda mempunyai luas penampang yang kecil, sehingga
ketika dipanaskan hanya memuai pada arah panjangnya saja. Besarnya pertambahan
panjang sebuah benda yang dipanaskan adalah berbanding lurus dengan :
- panjang mula-mula benda
- kenaikan suhu
Sedangkan
panjang benda setelah dipanaskan adalah :
Lt = Lo + ΔL
b. Pemuaian Luas
Pada pemuaian
luas, pemuaian terjadi pada arah melebar pada sisi panjang dan lebar benda.
Analog dengan pemuaian panjang, pada pemuaian luas berlaku persamaan :
A = Ao. . Δt
dimana berlaku hubungan : = 2
At = Ao + A
c. Pemuaian Volume
Pemuaian volume
biasanya terjadi pada zat cair dan gas. Pemuaian ini terjadi pada arah memanjang,
melebar dan meninggi. Analog dengan pemuaian panjang, persamaan pada pemuaian
volume adalah :
V = Vo. . Δt
dimana berlaku hubungan : = 3
Vt = Vo + V
6. Perpindahan Energi Panas
Perpindahan Energi
Panas dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1) konduksi,
2) konveksi dan
3) radiasi
1) Konduksi
Adalah
proses perpindahan Energi Panas yang terjadi tanpa disertai dengan perpin
dahan, partikel-partikel dalam zat itu, contoh : zat padat (logam) yang
dipanaskan.
Berdasarkan
kemampuan kemudahannya menghantarkan Energi Panas, zat dapat dibagi menjadi :
konduktor yang mudah dalam menghantarkan Energi Panas dan isolator yang lebih
sulit dalam menghan tarkan Energi Panas. Contoh konduktor adalah aluminium,
logam besi, dsb, sedangkan contoh isolator adalah plastik, kayu, kain, dll.
Besar Energi
Panas yang mengalir per satuan waktu pada proses konduksi ini tergantung pada :
- Berbanding lurus deng an luas penampang
batang
- Berbanding lurus dengan selisih suhu kedua
ujung batang, dan
- Berbanding terbalik dengan panjang batang
2) Konveksi
Adalah
proses perpindahan Energi Panas yang terjadi yang disertai dengan perpindahan
pergerakan fluida itu sendiri. Ada 2 jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah dan
konveksi paksa. Pada konveksi alamiah pergerakan fluida terjadi karena
perbedaan massa jenis, sedangkan pada konveksi paksa terjadinya pergerakan
fluida karena ada paksaan dari luar. Contoh konveksi alamiah : nyala lilin akan
menimbulkan konveksi udara disekitarnya, air yang dipanaskan dalam panci,
terjadinya angin laut dan angin darat, dsb. Contoh konveksi paksa : sistim
pendingin mobil, pengering rambut, kipas angin, dsb. panas dingin Besar laju Energi
Panas ketika sebuah benda panas memindahkan Energi Panas ke fluida di
sekitarnya adalah berbanding lurus dengan luas permukaan benda yang bersentuhan
dengan fluida dan perbedaan suhu antara benda dengan fluida.
3) Radiasi
Adalah
perpindahan Energi Panas dala m bentuk gelombang elektromagnetik, contoh :
cahaya matahari, gelombang radio, gelombang TV, dsb.
Berdasarkan
hasil eksperimen besarnya laju Energi Panas radiasi tergantung pada : luas
permukaan benda dan suhu mutlak benda seperti dinyatakan dalam hukum Stefan-
Boltzman berikut ini : Energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda hitam
dalam bentuk radiasi Energi Panas tiap satuan waktu sebanding dengan luas
permukaan benda (A) dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan
benda itu.
4) Efek Rumah Kaca
Efek
rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan
sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda
langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki
efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi.
Efek
rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang
diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun
ada beberapa perbedaan pendapat.
Penyebab.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfe r. Kenaikan konsentrasi gas CO 2 ini disebabkan
oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar
organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan -tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya.
Energi
yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di
atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bu mi 5% dipantulkan kembali
oleh permukaan bumi.
Energi
yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan
dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi
tertahan oleh awan dan gas CO 2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke
permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya
efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu
jauh berbeda. Selain gas CO 2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah su
lfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta
beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH 4) dan khloro fluoro karbon
(CFC).
Gas -gas tersebut memegang peranan penting
dalam meningkatkan efek rumah kaca. Gas Kontribusi Sumber emisi global % CO2
45-50% Batu bara 29 Minyak Bumi 29 Gas alam 11 Penggundulan hutan 20 lainnya 10
CH4 10-20%
5) Azas Black
Teori
Energi Panasik menyatakan bahwa setiap benda mengandung sejenis zat alir (Energi
Panasik) yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Teori ini diperkena lkan
oleh Antoine Lavoiser. Teori ini juga menyatakan bahwa benda yang suhunya
tinggi mengandung lebih banyak Energi Panas dari pada benda yang suhunya
rendah. Ketika kedua benda disentuhkan, benda yang suhunya tinggi akan
kehilangan sebagian Energi Panas yang diberikan kepada benda bersuhu rendah.
Akhirnya para ilmuwan mengetahui bahwa Energi Panas sebenarnya merupakan ssalah
satu bentuk energi.
Karena
merupakan energi maka berlaku prinsip kekekalan energi yaitu bahwa semua bentuk
energi adalah ekivalen (setara) dan ketika sej umlah energi hilang, proses
selalu disertai dengan munculnya sejumlah energi yang sama dalam bentuk
lainnya.
Kekekalan
energi pada pertukaran Energi Panas pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan
Inggris Joseph Black dengan pernyataan : Energi Panas yang dilepaskan o leh air
panas (Qlepas) sama dengan Energi Panas yang diterima air dingin (Q terima).
Secara matematis pernyataan tersebut dapat ditulis dengan : Qlepas = Qterima
Energi
Panasimeter Energi Panasimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan Energi
Panas jenis suatu zat. Energi Panasimeter yang paling banyak digunakan adalah Energi
Panasimeter aluminium. Alat ini dirancang sehingga pertukaran Energi Panas
tidak terjadi diluar bejana. Untuk mengurangi radiasi Energi Panas dan
kehilangan Energi Panas karena penyerapan dinding bejana, maka kedua dinding
bejana bagian dalam dan luar dibuat mengkilap.
Cincin
serat fiber yang memisahkan kedua bejana
Suhu (ºC) tutup kayu adalah penghantar panas yang jelak. Ruang antara
kedua dinding bejana berisi udara yang berfungsi sebagai isolator Energi Panas
sebab udara adalah penghantar Energi Panas yang jelek.
Sebuah
bahan contoh panas yang Energi Panas jenisnya diketahui dicelupkan ke dalam air
dingin yang terdapat dalam bejana bagian dalam. Energi Panas jenis zat dapat
dihitung dengan mengukur massa air dingin, massa bahan contoh, massa Energi
Panasimeter (bejana dalam) dan mengukur suhu air dan bahan contoh sebelum dan
sesuah pencampuran.
B. Perbedaan Suhu Dan Energi Panas
Energi
Panas merupakan suatu bentuk energi yang besarannya dapat diukur menggunakan
suatu pengukur suhu. Terdapat 4 jenis satuan suhu yang dipakai di seluruh
dunia, Celcius, Reamur, Farenheit, dan Kelvin. Satuan Internasional untuk
satuan suhu adalah Kelvin.
Suhu
sendiri merupakan suatu pengukuran yang digunakan untuk menunjukan seberapa
banyak energi panas yang ada pada suatu tempat. Ingat !! yang diukur adalah
seberapa panas tempat tersebut bukannya seberapa dingin. Panas dapat diukur
tetapi dingin tidak dapat diukur !!
Sebagaimana
halnya Energi pada umumnya, maka energi Energi Panas atau energi panas dapat
berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lain. Contohnya terjadi pada
pembangkit listrik tenaga panas bumi, yang mengubah energi panas menjadi energi
listrik.
Dengan
energi Energi Panas kita bahkan dapat mengubah wujud suatu zat. Seperti
contohnya, lilin yang dipanasi lama kelamaan akan meleleh, hal ini berarti
panas mengubah wujud lilin yang tadinya padat menjadi cair. Contoh lain terjadi
ketika kita merebus air, jika air kita panaskan secara terus menerus maka lama
kelamaan air akan menguap menjadi uap air, hal ini mengubah bentuk air yang
berbentuk cairan menjadi uap air yang berbentuk gas.
Q = M. C. Δ T ( digunakan untuk menghitung energi Energi
Panas pada fase kenaikan suhu ) ket :
M = Massa ( Kg )
C = Energi Panas Jenis ( J/KgC )
Δ T = Perubahan Suhu ( C )
Energi Panas
jenis adalah banyaknya Energi Panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar Energi
Panas jenis adalah Energi Panasimeter.
Q = M. L
( digunakan untuk menghitung energi Energi Panas pada fase perubahan
wujud ) ket :
M = Massa ( Kg )
L = Energi Panas Laten ( J/Kg )
Energi Panas
Laten adalah Energi Panas yang digunakan untuk mengubah wujud suatu zat. Energi
Panas laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah Energi Panas uap
(J/kg) dan L adalah Energi Panas lebur (J/kg).
C. Pengaruh
Energi Panas Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dampak
pemanasan global
Menurut
perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila
kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030.
Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO 2 di atmosfer, maka akan semakin banyak
gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini
akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. Mekanisme terjadinya
efek rumah kaca adalah sebagai berikut (gambar 1). Bumi secara konstan menerima
energi, kebanyakan dari sinar matahari tetapi sebagian juga diperoleh dari bumi
itu sendiri, yakni melalui energi yang dibebaskan dari proses radioaktif
(Holum, 1998:237). Sinar tampak dan sinar ultraviolet yang dipancarkan dari
matahari. Radiasi sinar tersebut sebagian dipantulkan oleh atmosfer dan
sebagian sampai di permukaan bumi. Di permukaan bumi sebagian radiasi sinar
tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang
diserap
oleh permukaan bumi dan menghangatkannya. Akibat meningkatnya suhu permukaan
bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal
ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga
mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon di oksida di atmosfer. Pemanasan
global mengakibatkan mencairnya gunung -gunung es di daerah kutub yang
dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh
yang sangat besar.
BAB III
KESIMPULAN
Bila suatu
batang pada suatu suhu tertentu panjangnya Lo, jika suhunya dinaikkan sebesar Δ
t, maka batang tersebut akan bertambah panjang sebesar Δ L yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
α = Koefisien muai panjang =
koefisien muai linier didefinisikan sebagai : Bilangan yang menunjukkan berapa
cm atau meter bertambahnya panjang tiap 1 cm atau 1 m suatu batang jika suhunya
dinaikkan 10 C.
Jadi
besarnya koefisien muai panjang suatu zat berbeda-beda, tergantung jenis
zatnya.
Jika suatu benda panjang mula-mula
pada suhu t0 0C adalah Lo.
Koefisien muai panjang = α,
kemudian dipanaskan sehingga suhunya menjadi t1 0C maka :
Panjang batang pada suhu t1 0C
adalah :
Bila suatu lempengan logam (luas Ao)
pada too, dipanaskan sampai t1o, luasnya akan menjadi At, dan pertambahan luas
tersebut adalah :
β adalah
Koefisien muai luas (β = 2 α)
Bilangan yang menunjukkan berapa
cm2 atau m2 bertambahnya luas tiap 1 cm2 atau m2 suatu benda jika suhunya dinaikkan
1 0C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar