Senin, 25 Desember 2017

Tugas bimbingan konseling BK

berikut ini kami berikan contoh tugas bimbingan konseling yang dilaksanakan di sekolah/madrasah

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah mengenai pengembangan diri. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 mengamanatkan bahwa struktur kurikulum terdiri dari komponen kelompok mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Dalam peraturan tersebut dikatakan bahwa pengembangan diri merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler dan pelayanan konseling, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan diri melalui kegiatan konseling difasilitasi oleh pihak sekolah, berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik. Pengembangan diri sebenarnya bukan hal baru bagi Guru Bimbingan dan Konseling (Guru Pembimbing). Selama ini Guru Bimbingan dan Konseling sebenarnya sudah melakukan kegiatan pelayanan terhadap peserta didik, yang notabene merupakan kegiatan pengembangan diri.
Bimbingan Konseling merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal . kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mutlak perlu dan harus ada pada setiap satuan pendidikan. Sesuai dengan penyempurnaan kurikulum serta tuntutan era globalisasi dituntut adanya Guru Bimbingan dan Konseling.
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah Kec. Karangpawitan Kab. Garut      mulai tanggal 29 November 2012, penelitian dilaksanakan melalui metode wawancara kepada guru BK, tanpa observasi langsung. Informasi diperoleh melalui pemaparan dari contoh kasus di MTs Al-Rohmah oleh guru BK dengan informasi yang masih terbatas kurang lengkap.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs Al-Rohmah?
2.      Apa sarana dan prasarana bimbingan dan konseling yang terdapat di Mts Al-Rohmah?
3.      Apa masalah-masalah anak  yang terdapat di MTs Al-Rohmah?

C.    Tujuan
1.      Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs Al-Rohmah?
2.      Apa sarana dan prasarana bimbingan dan konseling yang terdapat di Mts Al-Rohmah?
3.      Apa masalah-masalah anak  yang terdapat di MTs Al-Rohmah?
















BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dengan tujuan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
Hubungan bimbingan dan konseling yaitu konseling merupakan salah satu teknik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan secara individual. Bimbingan dan konseling mempunyai hubungan yang sangat erat. Perbedaannya terletak di  dalam tingkatannya.
Macam-macam bimbingan dan konseling diantaranya : bimbingan dalam segi jabatan, bimbingan dalam segi pendidikan dan pengajaran, bimbingan pribadi, dan bimbingan dalam lapangan sosial.

B.     Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
1.      Tujuan umum
Upaya bimbingan dan konseling memungkinkan siswa mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis serta mampu mengambil keputusan, mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan.
2.      Tujuan khusus
a.       Membantu siswa-siswi untuk mengembangkan pemahaman diri
b.      Membantu siswa-siswi untuk mengembangkan motif-motif dalam belajar
c.       Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan
d.      Membantu siswa-siswi untuk memperoleh kepuasan pribadi
e.       Membantu siswa-siswi untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang di dalam berbagai aspek fisik, mental dan sosial.

3.      Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Perkembangan pesrta didik tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, baik fisik, psikis maupun sosial. Maka fungsi bimbingan dan konseling di sekolah diorientasikan pada upaya memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik, yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir, atau terkait dengan pengembangan pribadi peserta didik sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiriyual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual).

C.    Program Bimbingan di Sekolah
1.      Fungsi dan syarat bimbingan di sekolah
Uman Suherman (2008) menyatakan bahwa secara umum, fungsi bimbingan dan konseling dapat diuraikan sebagai berikut :
a)      Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama)
b)      Fungsi preventif, yaitu fungsi dalam memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
c)      Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya
d)     Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dengan cara memberikan bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir.
e)      Fungsi penyaluran, yaitu fungsi dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstra kurikuler, jurusan atau program studi.
f)       Fungsi adaptasi, yaitu membantu para pelaksana pendidikan untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
g)      Fungsi penyesuaian, yaitu membantu konseli untuk menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h)      Fungsi perbaikan, yaitu membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak)
i)        Fungsi fasilitasi, yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang dalam seluruh aspek dalam diri konseli.
j)        Fungsi pemeliharaan, yaitu membantu konseli supaya dapatn menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.

Adapun fungsi khusus bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut :
a)      Menolong anak dalam kesulitan belajarnya
b)      Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan anak-anak.
c)      Memberi nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya
d)     Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.

2.      Prinsip-prinsip Program Bimbingan
a)      Sasaran layanan :
1)      Melayani semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial;
2)      Memerhatikan tahapan perkembangan;
3)      Memerhatikan adanya perbedaan individu dalam layanan.
b)      Berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu:
1)      menyangkut pengaruh kondisi mental maupun fisik individu terhadap penyesuaian pengaruh lingkungan, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar;
2)      timbulnya masalah pada individu karena adanya kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
c)      Program pelayanan bimbingan dan konseling:
1)      Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, sehingga program bimbingan dan konseling diselaraskan dengan program pendidikan dan pengembangan diri peserta didik;
2)      Program bimbingan dan konseling harus fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan;
3)      Program bimbingan dan konselling disusun dengan mempertimbangkan adanya tahap perkembangan individu;
4)      Program pelayanan bimbingan dan konseling perlu memberikan penilaian hasil layanan.
d)     Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan:
1)      Pelayanan diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu secara mandiri membimbing diri sendiri;
2)      Pengambilan keputusan yang diambil oleh individu hendaknya atas kemauan diri sendiri;
3)      Permasalahan individu dilayani oleh tenaga ahli/profesional yang relevan dengan permasalahan individu;
4)      Perlu ada kerja sama dengan personal sekolah dan orang tua bila perlu dengan pihak lain yang berwenang dalam permasalahan individu; dan
5)      Proses layanan bimbingan dan konseling melibatkan individu yang telah memperoleh hasil pengukuran dan penilaian layanan.  

3.      Langkah-langkah Penyusunan dan Pelaksanaan Program Pelayanan Bimbingan
a)      Permasalahan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Permasalahan  yang sering diantaranya adalah banyaknya konselor sekolah yang belum mengetahui perhitungan jam bagi konselor sekolah dengan beban per minggu 24 jam pelajaran.
Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh konselor sekolah berkenaan dengan penyelenggaraan Bk disekolah di antaranya :
Kegiatan pelayanan konseling dapat dilaksanakan  di dalam atau di luar jam pembelajaran sekolah. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran maksimum 50%.
Pelayanan konseling dilaksanakan dalam empat bidang, yaitu pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan kemampuan belajar, pengembangan karir.
Keempat bidang pelayanan konseling tersebut diselenggarakan dalam sembilan jenis layanan konseling yaitu orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pengusaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi, dan mediasi.
Adapun enam kegiatan pendukung yaitu aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
Satu kali penyelenggaraan  salah satu layanan konseling ekuivalen dua jam pembelajaran.
b)      Program Mengatasi Masalah Belajar
Jenis-jenis masalah belajar di sekolah dasar dapat dikelompokan menjadi sebagai berikut:
1)      Keterlambatan akademik
2)      Keterlambatan dalam belajar
3)      Sangat lambat dalam belajar
4)      Kurang motivasi dalam belajar
5)      Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar
6)      Sering tidak sekolah
Sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada siswa dapat dikelompokan dalam kategori yaitu :
1)      Faktor-faktor internal
-          Gangguan secara fisik
-          Ketidak seimbangan secara mental
-          Kelemahan emosional
-          Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah
2)      Faktor-faktor eksternal
-          Sekkolah, antara lain :
o   Sifat kurikulum yang kurang fleksibel
o   Terlalu berat beban belajar
o   Metode mengajar yang kurang memadai
o   Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar
-          Keluarga (rumah), antara lain :
o   Keluarga kurang harmonis
o   Kurang perhatian dari orang tua
o   Keadaan ekonomi orang tua
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengtasi masalah belajar yaitu :
1)      Peningkatan motivasi belajar
2)      Peningkatan keterampilan belajar
3)      Pengembangan sikap dan kebiasaan belajara yang baik
4)      Pengajaran perbaikan
5)      Kegiatan pengayaan

c)      Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan
1)      Observasi atau pengamatan
2)      Wawancara
3)      Pengumpulan data
4)      Pelaksanaan usaha bimbingan belajar
5)      Evaluasi atas keefektifan bimbingan belajar yang diberikan
4.      Implikasi-implikasi Program Bimbingan
a)      Fasilitas
b)      Tersedianya Perangkat Elektronik
c)      Buku-buku Panduan
d)     Kelengkapan Administrasi
e)      Tersedianya Tenaga Guru Pembimbing






















BAB III
KAJIAN EMPIRIS  ANALISIS

A.    Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah
Bimbingan dan konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah telah masuk dalam program kurikulum pembelajaran sekolah. Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah memiliki 710 siswa yang ditangani oleh dua orang guru BK. Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab kepala sekolah dengan menunjuk dua orang koordinator yang disebut guru BK yaitu Menik Purwandari, S.Ps.I dan Khoerunnisa, S.Pd.
Waktu pelaksanaan tugas guru BK dibagi menjadi dua yaitu pagi hari dan siang hari ini disesuaikan dengan waktu pembelajaran MTs Al-Rohmah yaitu pagi dan siang. Pagi hari adalah waktu belajar kelas VII dan VIII sedangkan siang hari adalah waktu belajar kelas IX. Pelaksanaan BK dilaksanakan oleh seorang guru BK atau kadang-kadang langsung oleh kedua guru BK  apabila menangani masalah yang serius.

B.     Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah
Di MTs Al-Rohmah terdapat ruangan BK, walaupun masih sederhana. Ruangan ini disatukan dengan ruang PMR, OSIS dan penyimpanan alat drumband, dalam satu gedung ruangan dibagi 4 yaitu : ruang BK yang tertutup, ruang Osis yang terbuka, ruan PMR yang tertutup, dan ruang penyimpanan alat drumband yang tertutup.

C.    Masalah-masalah Anak yang terdapat di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah
Menurut hasil informasi  dari guru BK, masalah yang timbul Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah merupakan masalah yang umum masalah anak, misalnya masalah anak yang sering bolos, kasus anak yang selalu tidak masuk dalam pelajaran BTQ. Selain itu, guru BK mengadakan rapat, membuat program kerja BK, telibat dalam pembuatan program UAS dan UTS.
Dalam menangani sebuah masalah alurnya adalah sebagai berikut :
1.      guru mata pelajaran berkoordinasi dengan wali kelas,
2.      wali kelas berkoordinasi dengan guru BK,
3.      BK memanggil dan menangani anak yang memiliki masalah,
Hal-hal yang dilaksanakan pada saat menangani masalah anak adalah :
1.      guru menjelaskan program BK
2.      guru menjelaskan bahwa BK itu untuk membantu
3.      meyakinkan anak bahwa guru adalah sahabat (citra BK)

D.    Contoh masalah yang dihadapi
Salah satu masalah pada anak yaitu adanya anak yang sering bolos tidak mau mengikuti pelajaran BTQ. Setelah anak tersebut diberikan bimbingan dan konseling maka diperoleh hasil informasi ternyata anak bolos karena kurang pandai membaca Al-Qur’an, jadi anak tersebut tidak mau mengikuti pelajaran karena malu atau minder.
Hal lain yang diperoleh bahwa:
1.      latar belakang anak tersebut berasal dari SD sehingga kurang dalam kemampuan pelajaran agama
2.      tidak adanya tempat mengaji jauh dari mesjid (faktor lingkungan).
3.      Lingkungan anak remaja suka nongkrong (faktor teman)
4.      ekonomi keluarga ayah hanya seorang petani, jadi kurang  (latar belakang orang tua)




Setelah guru BK mendapatkan informasi tersebut, bimbingan yang diberikan yaitu dengan menjelaskan pentingnya mata pelajaran tersebut, memotivasi dalam belajar dan lain-lain.  Ketika anak masih tidak berkembang, dilanjutkan dengan mengarahkan ke pesantren atau guru privat.
Tujuan layanan yang diajarkan degan metode :
1.      Visual – bahan ajar
2.      Estetika
3.      Program
4.      Ditambah dengan teori


Karangpawitan, Desember 2012
Guru Bimbingan dan Konseling I                   Guru Bimbingan dan Konseling II



          Khoerunnisa, S.Pd                                       Menik Purwandari, S.Ps.I           


Mengetahui
Kepala MTs Al-Rohmah




Drs. A. Pipin Hifny
NIP. 196712032005011003







BAB IV
SIMPULAN

Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah mengenai pengembangan diri. Pengembangan diri dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan konseling. Pengembangan diri melalui kegiatan konseling difasilitasi oleh pihak sekolah, berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik.
Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis. konseling merupakan salah satu teknik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan.
Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah yaitu untuk membantu siswa memperoleh pemahaman diri, motif belajar, pengarahan diri, kepuasan pribadi, dan kehidupan yang seimbang. Fungsi bimbingan dan konseling di sekolah diorientasikan pada upaya memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik.
Program bimbingan sekolah harus memiliki prinsip memenuhi sasaran layanan, berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, fleksibel, mempertimbangkan adanya tahap perkembangan individu, dan memberikan penilaian.
Langkah-langkah penyusunan dan pelaksanaan program pelayanan bimbingan diantaranya mengetahui permasalahan, melaksanakan program mengatasi masalah belajar, dan melaksanakan program layanan bimbingan. Adapun implikasi-implikasi program bimbingan meliputi fasilitas, tersedianya perangkat elektronik, buku-buku panduan, kelengkapan administrasi, dan tersedianya tenaga guru pembimbing.
Bimbingan dan konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah telah masuk dalam program kurikulum pembelajaran sekolah. Waktu pelaksanaan tugas guru BK dibagi menjadi dua yaitu pagi hari dan siang hari oleh seorang guru BK atau kadang-kadang langsung oleh kedua guru BK. Mengenai sarana, di MTs Al-Rohmah terdapat ruangan BK, walaupun masih sederhana.
Masalah yang timbul Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah merupakan masalah yang umum masalah anak. Dalam menangani sebuah masalah alurnya adalah sebagai berikut, guru mata pelajaran berkoordinasi dengan wali kelas, dilanjutkan kepada guru BK, kemudian BK memanggil dan menangani anak yang memiliki masalah.


























DAFTAR PUSTAKA

1.      Drs. Anas Salahudin, M.Pd. Bimbingan dan Konseling. Bandung. Pustaka Setia. 2010
2.      Narasumber Guru BK Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah Karangpawitan Garut

























PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Di MTs AL-ROHMAH KEC. KARANGPAWITAN KAB. GARUT

Disusun Oleh :
ARIF SULAIMAN
NIM 1211205104



Disetujui oleh :
Guru Bimbingan dan Konseling I                   Guru Bimbingan dan Konseling II



          Khoerunnisa, S.Pd                                       Menik Purwandari, S.Ps.I           


Mengetahui
Kepala MTs Al-Rohmah




Drs. A. Pipin Hifny
NIP. 196712032005011003











DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 2
C Tujuan 2
BAB II KAJIAN TEORI 3
A Pengertian Bimbingan dan Konseling 3
B Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah 3
C Program Bimbingan di Sekolah 4
BAB III KAJIAN EMPIRIS ANALISIS 10
A Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah 10
B Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah 10
C Masalah-masalah Anak yang terdapat di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah 10
D Contoh masalah yang dihadapi 11
BAB IV SIMPULAN 13
DAFTAR PUSTAKA









PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Di MTs AL-ROHMAH KEC. KARANGPAWITAN KAB. GARUT



(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling sebagai pengganti UAS)
Dosen : Drs. Hj. Tati SD, M.Ag





Nama       : Arif Sulaiman
NIM         : 1211205104
Prodi        : Matematika
Kelas        : A





UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG DJATI (SGD) BANDUNG
2012



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTs AL-ROHMAH”
Makalah ini berisikan tentang informasi Bimbingan Dan Konseling atau yang lebih khususnya membahas Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MTs Al-Rohmah. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Garut, Desember 2012
Penyusun


Arif Sulaiman









MADRASAH TSANAWIYAH AL-ROHMAH
Alamat : Jl. Kramat godog No. 11  Kec. Karangpawitan Kab. Garut



SURAT KETERANGAN

Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah Karangpawitan Garut dengan ini menerangkan bahwa :
Nama               : Arif Sulaiman
Asal                 : Mahasiswa UIN jurusan Matematika
Telah mengadakan penelitian pada MTs Al-Rohmah, dalam rangka tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling, dari tanggal 15 Desember 2012 s.d selesai
Demikian surat keterangan ini kami sampaikan, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Garut, 22 Desember 2012
Kepala MTs Al-Rohmah




Drs. A. Pipin Hifny
NIP. 196712032005011003




MAKALAH

PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Di MTs AL-ROHMAH KEC. KARANGPAWITAN KAB. GARUT


 (Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling sebagai pengganti UAS)
Dosen : Drs. Hj. Tati SD, M.Ag



SEMESTER III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG



Disusun Oleh :
Nama            : ARIF SULAIMAN
NIM              : 1211205104
Prodi                        : Matematika
Kelas                        : A



BANDUNG
2012
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah dengan judul “Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MTs Al-Rohmah Kec. Karangpawitan Kab. Garut” telah dilaksanakan penelitiannya di MTs Al-Rohmah Kec. Karangpawitan Kab. Garut pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 dengan bekerja sama dengan Ibu Menik Purwandari, S.Psi selaku Guru BK.


Garut,   Desember 2012

Mengetahui
Kepala MTs Al-Rohmah




Drs. A. Pipin Hifny
NIP. 196712032005011003



 demikian contoh tugas bimbingan konseling BK yang dilaksanakan di sekolah/madrasah. semoga bermanfaat








Tidak ada komentar:

Entri yang Diunggulkan

Bismillah mulai lagi di tahun 2025

 Apakah kecerdasan AI seperti chat GPT mengambil sumber dari blog?