BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu unsur penting dalam pendidikan adalah mengenai pengembangan diri. Dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 mengamanatkan bahwa struktur
kurikulum terdiri dari komponen kelompok mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri. Dalam peraturan tersebut dikatakan bahwa pengembangan diri
merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan
diri dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler dan pelayanan
konseling, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan
diri melalui kegiatan konseling difasilitasi oleh pihak sekolah, berkenaan
dengan masalah pribadi, kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir
peserta didik. Pengembangan diri sebenarnya bukan hal baru bagi Guru
Bimbingan dan Konseling (Guru Pembimbing). Selama ini Guru Bimbingan dan Konseling
sebenarnya sudah melakukan kegiatan pelayanan terhadap peserta didik, yang
notabene merupakan kegiatan pengembangan diri.
Bimbingan
Konseling merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal . kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling mutlak perlu dan harus ada pada setiap satuan
pendidikan. Sesuai dengan penyempurnaan kurikulum serta tuntutan era
globalisasi dituntut adanya Guru Bimbingan dan Konseling.
Penelitian
ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah Kec. Karangpawitan Kab. Garut
mulai tanggal 29 November 2012,
penelitian dilaksanakan melalui metode wawancara kepada guru BK, tanpa
observasi langsung. Informasi diperoleh melalui pemaparan dari contoh kasus di
MTs Al-Rohmah oleh guru BK dengan informasi yang masih terbatas kurang lengkap.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs Al-Rohmah?
2.
Apa
sarana dan prasarana bimbingan dan konseling yang terdapat di Mts Al-Rohmah?
3.
Apa
masalah-masalah anak yang terdapat di
MTs Al-Rohmah?
C.
Tujuan
1.
Bagaimana
pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs Al-Rohmah?
2.
Apa
sarana dan prasarana bimbingan dan konseling yang terdapat di Mts Al-Rohmah?
3.
Apa
masalah-masalah anak yang terdapat di
MTs Al-Rohmah?
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling adalah suatu
proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis,
yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu,
dengan tujuan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat
mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengembangkan
potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan
masyarakat.
Hubungan bimbingan dan konseling
yaitu konseling merupakan salah satu teknik pelayanan dalam bimbingan secara
keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan secara individual. Bimbingan dan
konseling mempunyai hubungan yang sangat erat. Perbedaannya terletak di dalam tingkatannya.
Macam-macam bimbingan dan konseling
diantaranya : bimbingan dalam segi jabatan, bimbingan dalam segi pendidikan dan
pengajaran, bimbingan pribadi, dan bimbingan dalam lapangan sosial.
B.
Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
1.
Tujuan
umum
Upaya bimbingan dan konseling
memungkinkan siswa mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan
menerima lingkungannya secara positif dan dinamis serta mampu mengambil
keputusan, mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif
sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan.
2.
Tujuan
khusus
a.
Membantu
siswa-siswi untuk mengembangkan pemahaman diri
b.
Membantu
siswa-siswi untuk mengembangkan motif-motif dalam belajar
c.
Memberikan
dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan,
dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan
d.
Membantu
siswa-siswi untuk memperoleh kepuasan pribadi
e.
Membantu
siswa-siswi untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang di dalam berbagai
aspek fisik, mental dan sosial.
3.
Fungsi
Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Perkembangan pesrta didik tidak
terlepas dari pengaruh lingkungannya, baik fisik, psikis maupun sosial. Maka
fungsi bimbingan dan konseling di sekolah diorientasikan pada upaya
memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik, yang meliputi aspek pribadi,
sosial, belajar, dan karir, atau terkait dengan pengembangan pribadi peserta
didik sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiriyual (biologis, psikis,
sosial, dan spiritual).
C.
Program Bimbingan di Sekolah
1.
Fungsi
dan syarat bimbingan di sekolah
Uman Suherman (2008) menyatakan
bahwa secara umum, fungsi bimbingan dan konseling dapat diuraikan sebagai
berikut :
a)
Fungsi
pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama)
b)
Fungsi
preventif, yaitu fungsi dalam memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara
menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
c)
Fungsi
pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang membantu konseli
mencapai tugas-tugas perkembangannya
d)
Fungsi
penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dengan cara memberikan
bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah baik menyangkut aspek
pribadi, sosial, belajar maupun karir.
e)
Fungsi
penyaluran, yaitu fungsi dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstra
kurikuler, jurusan atau program studi.
f)
Fungsi
adaptasi, yaitu membantu para pelaksana pendidikan untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli.
g)
Fungsi
penyesuaian, yaitu membantu konseli untuk menyesuaikan diri dengan diri dan
lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h)
Fungsi
perbaikan, yaitu membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam
berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak)
i)
Fungsi
fasilitasi, yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang dalam
seluruh aspek dalam diri konseli.
j)
Fungsi
pemeliharaan, yaitu membantu konseli supaya dapatn menjaga diri dan
mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
Adapun fungsi khusus bimbingan dan
konseling di sekolah adalah sebagai berikut :
a)
Menolong
anak dalam kesulitan belajarnya
b)
Berusaha
memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan anak-anak.
c)
Memberi
nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya
d)
Memberi
petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.
2.
Prinsip-prinsip
Program Bimbingan
a)
Sasaran
layanan :
1)
Melayani
semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama, dan status
sosial;
2)
Memerhatikan
tahapan perkembangan;
3)
Memerhatikan
adanya perbedaan individu dalam layanan.
b)
Berkenaan
dengan permasalahan yang dialami individu:
1)
menyangkut
pengaruh kondisi mental maupun fisik individu terhadap penyesuaian pengaruh
lingkungan, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar;
2)
timbulnya
masalah pada individu karena adanya kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
c)
Program
pelayanan bimbingan dan konseling:
1)
Bimbingan
dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan
individu, sehingga program bimbingan dan konseling diselaraskan dengan program
pendidikan dan pengembangan diri peserta didik;
2)
Program
bimbingan dan konseling harus fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan;
3)
Program
bimbingan dan konselling disusun dengan mempertimbangkan adanya tahap
perkembangan individu;
4)
Program
pelayanan bimbingan dan konseling perlu memberikan penilaian hasil layanan.
d)
Berkenaan
dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan:
1)
Pelayanan
diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu secara mandiri
membimbing diri sendiri;
2)
Pengambilan
keputusan yang diambil oleh individu hendaknya atas kemauan diri sendiri;
3)
Permasalahan
individu dilayani oleh tenaga ahli/profesional yang relevan dengan permasalahan
individu;
4)
Perlu
ada kerja sama dengan personal sekolah dan orang tua bila perlu dengan pihak
lain yang berwenang dalam permasalahan individu; dan
5)
Proses
layanan bimbingan dan konseling melibatkan individu yang telah memperoleh hasil
pengukuran dan penilaian layanan.
3.
Langkah-langkah
Penyusunan dan Pelaksanaan Program Pelayanan Bimbingan
a)
Permasalahan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Permasalahan yang sering
diantaranya adalah banyaknya konselor sekolah yang belum mengetahui perhitungan
jam bagi konselor sekolah dengan beban per minggu 24 jam pelajaran.
Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh konselor sekolah
berkenaan dengan penyelenggaraan Bk disekolah di antaranya :
Kegiatan pelayanan konseling dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran
sekolah. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran maksimum 50%.
Pelayanan konseling dilaksanakan dalam empat bidang, yaitu
pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan
kemampuan belajar, pengembangan karir.
Keempat bidang pelayanan konseling tersebut diselenggarakan dalam
sembilan jenis layanan konseling yaitu orientasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, pengusaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, konsultasi, dan mediasi.
Adapun enam kegiatan pendukung yaitu aplikasi instrumentasi,
himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan
alih tangan kasus.
Satu kali penyelenggaraan salah satu layanan konseling ekuivalen dua jam
pembelajaran.
b)
Program
Mengatasi Masalah Belajar
Jenis-jenis masalah belajar di sekolah dasar dapat dikelompokan
menjadi sebagai berikut:
1)
Keterlambatan
akademik
2)
Keterlambatan
dalam belajar
3)
Sangat
lambat dalam belajar
4)
Kurang
motivasi dalam belajar
5)
Bersikap
dan kebiasaan buruk dalam belajar
6)
Sering
tidak sekolah
Sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada siswa dapat dikelompokan
dalam kategori yaitu :
1)
Faktor-faktor
internal
-
Gangguan
secara fisik
-
Ketidak
seimbangan secara mental
-
Kelemahan
emosional
-
Kelemahan
yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah
2)
Faktor-faktor
eksternal
-
Sekkolah,
antara lain :
o
Sifat
kurikulum yang kurang fleksibel
o
Terlalu
berat beban belajar
o
Metode
mengajar yang kurang memadai
o
Kurangnya
alat dan sumber untuk kegiatan belajar
-
Keluarga
(rumah), antara lain :
o
Keluarga
kurang harmonis
o
Kurang
perhatian dari orang tua
o
Keadaan
ekonomi orang tua
Beberapa upaya yang dapat dilakukan
untuk mengtasi masalah belajar yaitu :
1)
Peningkatan
motivasi belajar
2)
Peningkatan
keterampilan belajar
3)
Pengembangan
sikap dan kebiasaan belajara yang baik
4)
Pengajaran
perbaikan
5)
Kegiatan
pengayaan
c)
Pelaksanaan
Program Layanan Bimbingan
1)
Observasi
atau pengamatan
2)
Wawancara
3)
Pengumpulan
data
4)
Pelaksanaan
usaha bimbingan belajar
5)
Evaluasi
atas keefektifan bimbingan belajar yang diberikan
4.
Implikasi-implikasi
Program Bimbingan
a)
Fasilitas
b)
Tersedianya
Perangkat Elektronik
c)
Buku-buku
Panduan
d)
Kelengkapan
Administrasi
e)
Tersedianya
Tenaga Guru Pembimbing
BAB
III
KAJIAN
EMPIRIS ANALISIS
A.
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah
Bimbingan dan konseling di Madrasah
Tsanawiyah Al-Rohmah telah masuk dalam program kurikulum pembelajaran sekolah. Madrasah
Tsanawiyah Al-Rohmah memiliki 710 siswa yang ditangani oleh dua orang guru BK. Layanan
bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab kepala sekolah
dengan menunjuk dua orang koordinator yang disebut guru BK yaitu Menik
Purwandari, S.Ps.I dan Khoerunnisa, S.Pd.
Waktu pelaksanaan tugas guru BK
dibagi menjadi dua yaitu pagi hari dan siang hari ini disesuaikan dengan waktu
pembelajaran MTs Al-Rohmah yaitu pagi dan siang. Pagi hari adalah waktu belajar
kelas VII dan VIII sedangkan siang hari adalah waktu belajar kelas IX. Pelaksanaan
BK dilaksanakan oleh seorang guru BK atau kadang-kadang langsung oleh kedua
guru BK apabila menangani masalah yang serius.
B.
Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling di Madrasah Tsanawiyah
Al-Rohmah
Di MTs Al-Rohmah terdapat ruangan
BK, walaupun masih sederhana. Ruangan ini disatukan dengan ruang PMR, OSIS dan
penyimpanan alat drumband, dalam satu gedung ruangan dibagi 4 yaitu : ruang BK yang
tertutup, ruang Osis yang terbuka, ruan PMR yang tertutup, dan ruang
penyimpanan alat drumband yang tertutup.
C.
Masalah-masalah Anak yang terdapat di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah
Menurut hasil informasi dari guru BK, masalah yang timbul Madrasah
Tsanawiyah Al-Rohmah merupakan masalah yang umum masalah anak, misalnya masalah
anak yang sering bolos, kasus anak yang selalu tidak masuk dalam pelajaran BTQ.
Selain itu, guru BK mengadakan rapat, membuat program kerja BK, telibat dalam
pembuatan program UAS dan UTS.
Dalam menangani sebuah masalah
alurnya adalah sebagai berikut :
1.
guru
mata pelajaran berkoordinasi dengan wali kelas,
2.
wali
kelas berkoordinasi dengan guru BK,
3.
BK
memanggil dan menangani anak yang memiliki masalah,
Hal-hal yang dilaksanakan pada saat
menangani masalah anak adalah :
1.
guru
menjelaskan program BK
2.
guru
menjelaskan bahwa BK itu untuk membantu
3.
meyakinkan
anak bahwa guru adalah sahabat (citra BK)
D.
Contoh masalah yang dihadapi
Salah satu masalah pada anak yaitu
adanya anak yang sering bolos tidak mau mengikuti pelajaran BTQ. Setelah anak
tersebut diberikan bimbingan dan konseling maka diperoleh hasil informasi ternyata
anak bolos karena kurang pandai membaca Al-Qur’an, jadi anak tersebut tidak mau
mengikuti pelajaran karena malu atau minder.
Hal lain yang diperoleh bahwa:
1.
latar
belakang anak tersebut berasal dari SD sehingga kurang dalam kemampuan
pelajaran agama
2.
tidak
adanya tempat mengaji jauh dari mesjid (faktor lingkungan).
3.
Lingkungan
anak remaja suka nongkrong (faktor teman)
4.
ekonomi
keluarga ayah hanya seorang petani, jadi kurang
(latar belakang orang tua)
Setelah guru BK mendapatkan
informasi tersebut, bimbingan yang diberikan yaitu dengan menjelaskan pentingnya
mata pelajaran tersebut, memotivasi dalam belajar dan lain-lain. Ketika anak masih tidak berkembang,
dilanjutkan dengan mengarahkan ke pesantren atau guru privat.
Tujuan layanan yang diajarkan degan
metode :
1.
Visual
– bahan ajar
2.
Estetika
3. Program
4. Ditambah dengan teori
Karangpawitan, Desember 2012
Guru Bimbingan dan Konseling I Guru
Bimbingan dan Konseling II
Khoerunnisa,
S.Pd Menik Purwandari, S.Ps.I
Mengetahui
Kepala
MTs Al-Rohmah
Drs.
A. Pipin Hifny
NIP.
196712032005011003
BAB
IV
SIMPULAN
Salah
satu unsur penting dalam pendidikan adalah mengenai pengembangan diri. Pengembangan
diri dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan konseling. Pengembangan diri
melalui kegiatan konseling difasilitasi oleh pihak sekolah, berkenaan dengan
masalah pribadi, kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik.
Bimbingan
dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis. konseling merupakan salah satu teknik pelayanan
dalam bimbingan secara keseluruhan.
Tujuan
bimbingan dan konseling di sekolah yaitu untuk membantu siswa memperoleh
pemahaman diri, motif belajar, pengarahan diri, kepuasan pribadi, dan kehidupan
yang seimbang. Fungsi bimbingan dan konseling di sekolah diorientasikan pada
upaya memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik.
Program
bimbingan sekolah harus memiliki prinsip memenuhi sasaran layanan, berkenaan
dengan permasalahan yang dialami individu. Bimbingan dan konseling merupakan
bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, fleksibel, mempertimbangkan
adanya tahap perkembangan individu, dan memberikan penilaian.
Langkah-langkah
penyusunan dan pelaksanaan program pelayanan bimbingan diantaranya mengetahui
permasalahan, melaksanakan program mengatasi masalah belajar, dan melaksanakan
program layanan bimbingan. Adapun implikasi-implikasi program bimbingan
meliputi fasilitas, tersedianya perangkat elektronik, buku-buku panduan,
kelengkapan administrasi, dan tersedianya tenaga guru pembimbing.
Bimbingan
dan konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah telah masuk dalam program
kurikulum pembelajaran sekolah. Waktu pelaksanaan tugas guru BK dibagi menjadi
dua yaitu pagi hari dan siang hari oleh seorang guru BK atau kadang-kadang
langsung oleh kedua guru BK. Mengenai sarana, di MTs Al-Rohmah terdapat ruangan
BK, walaupun masih sederhana.
Masalah
yang timbul Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah merupakan masalah yang umum masalah
anak. Dalam menangani sebuah masalah alurnya adalah sebagai berikut, guru mata
pelajaran berkoordinasi dengan wali kelas, dilanjutkan kepada guru BK, kemudian
BK memanggil dan menangani anak yang memiliki masalah.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Drs.
Anas Salahudin, M.Pd. Bimbingan dan Konseling. Bandung. Pustaka Setia. 2010
2.
Narasumber
Guru BK Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah Karangpawitan Garut
PELAKSANAAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Di
MTs AL-ROHMAH KEC. KARANGPAWITAN KAB. GARUT
Disusun Oleh :
ARIF
SULAIMAN
NIM
1211205104
Disetujui oleh
:
Guru Bimbingan
dan Konseling I Guru
Bimbingan dan Konseling II
Khoerunnisa, S.Pd Menik Purwandari, S.Ps.I
Mengetahui
Kepala MTs Al-Rohmah
Drs. A. Pipin Hifny
NIP. 196712032005011003
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
A Latar
Belakang
1
B Rumusan
Masalah
2
C Tujuan
2
BAB II KAJIAN TEORI
3
A Pengertian
Bimbingan dan Konseling
3
B Tujuan dan
Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
3
C Program
Bimbingan di Sekolah
4
BAB III KAJIAN EMPIRIS ANALISIS
10
A Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Madrasah Tsanawiyah
Al-Rohmah
10
B Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling di Madrasah
Tsanawiyah Al-Rohmah
10
C Masalah-masalah Anak yang terdapat di Madrasah Tsanawiyah
Al-Rohmah
10
D Contoh masalah yang dihadapi
11
BAB IV SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
Di MTs AL-ROHMAH KEC.
KARANGPAWITAN KAB. GARUT
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah
Bimbingan dan Konseling sebagai pengganti UAS)
Dosen : Drs. Hj. Tati SD, M.Ag
Nama : Arif Sulaiman
NIM : 1211205104
Prodi : Matematika
Kelas : A
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG DJATI (SGD) BANDUNG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN
KONSELING DI MTs AL-ROHMAH”
Makalah
ini berisikan tentang informasi Bimbingan Dan Konseling atau yang lebih
khususnya membahas Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MTs Al-Rohmah.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Garut, Desember 2012
Penyusun
Arif Sulaiman
MADRASAH
TSANAWIYAH AL-ROHMAH
Alamat
: Jl. Kramat godog No. 11 Kec. Karangpawitan Kab. Garut
SURAT KETERANGAN
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Rohmah Karangpawitan Garut dengan ini
menerangkan bahwa :
Nama
: Arif Sulaiman
Asal : Mahasiswa UIN jurusan
Matematika
Telah mengadakan penelitian pada MTs Al-Rohmah, dalam rangka tugas
mata kuliah Bimbingan dan Konseling, dari tanggal 15 Desember 2012 s.d selesai
Demikian surat keterangan ini kami sampaikan, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Garut, 22 Desember 2012
Kepala MTs Al-Rohmah
Drs. A. Pipin Hifny
NIP. 196712032005011003
MAKALAH
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Di MTs AL-ROHMAH KEC. KARANGPAWITAN KAB.
GARUT
(Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling sebagai pengganti UAS)
Dosen : Drs. Hj. Tati SD, M.Ag
SEMESTER III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Disusun Oleh :
Nama : ARIF SULAIMAN
NIM :
1211205104
Prodi :
Matematika
Kelas :
A
BANDUNG
LEMBAR
PENGESAHAN
Makalah
dengan judul “Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MTs Al-Rohmah Kec.
Karangpawitan Kab. Garut” telah dilaksanakan penelitiannya di MTs Al-Rohmah
Kec. Karangpawitan Kab. Garut pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 dengan
bekerja sama dengan Ibu Menik Purwandari, S.Psi selaku Guru BK.
Garut, Desember 2012
Mengetahui
Kepala MTs Al-Rohmah
Drs. A. Pipin Hifny
NIP. 196712032005011003
demikian contoh tugas bimbingan konseling BK yang dilaksanakan di sekolah/madrasah. semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar