BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Program
partnership double system (PDS) adalah suatu program yang pertama kali di
adakan SMAN 18 GARUT. Selain itu SMAN 18 GARUT adalah SMA yang pertama kali
mengadakan praktek kerja lapangan ( PKL
). Program PDS ini adalah bekerja sama antara dua pihak antara sekolah dan
perusahaan agar siswa mendapatkan pengalaman dan wawasan dalam dunia kerja.
Pada tahun
pelajaran ini kelas XII mendapat tugas PKL di berbagai
tempat diantaranya rumah makan, perbankkan, kantor pos, toko makanan, dan di
perkuliahan.
2.
TUJUAN
Tujuan di adakannya PDS dan PKL ini adalah sebagai berikut :
·
Mendidik siswa untuk lebih percaya diri
·
Memperluas wawasan siswa di dunia kerja
·
Mendidik siswa agar mandiri
·
Membentuk pribadi siswa agar dapat bertanggung jawab
·
Menambah pengalaman siswa dalam dunia bekerja
·
Agar siswa merasakan suka duka dalam bekerja
·
Mengeluarkan potensi yang di miliki siswa
·
Mengetahui suasana dunia kerja
·
Mempelajari bagaimana cara mengelola sebuah perusahaan bagi manajer
·
Mempelajari tata cara berwirausaha
BAB II
ISI
1.
PELAKSANAAN
Pada tanggal 15
Desember 2015 saya melaksanakan tugas PKL bersama teman-teman saya di ASSTRO Alun-alun
Garut kami berangkat dari sekolah pukul 08.00 . setelah sampi di Asstro kami
menunggu menejer Asstro sampai pukul 11.00 di sana baru di mulai beberapa orang
diantara kami yang mulai bekerja kurang lebih 8 orang, sedangkan sebagaiannya
lagi menunggu, karena katanya akan di bagi menjadi 2 tempat yaitu di alun-alun
garut dan di tarogong . setelah pukul 03.00 sore kami kami pun di pindahkan ke
Asstro tarogong, pda hari itu kami hanya di suruh untuk melihat-lihat dulu
tempat Asstronya kemudian kami di suruh pulang, karena hujan turun dengan deras
sehingga manajer Asstro merasa kasihan terhadap kami sehingga kami pulang.
Keesokan
harinya kami mendapat arahan dari captain Asstro tarogong untuk menjalankan
kerja yang baik, benar, cepat,dan tepat. Selama arahan berlangsung saya
mengetahui bahwa kerja di rumah makan ada 5 tugas yaitu: 1). Kasir 2). Griter
3). Pilgels, clear-up, dan merenfil sendok+garpu 4). Pentri dan 5). Dapur.
Kebetulan saya sangat tertarik pada tugas pentri karena bertugas untuk
menyiapkan segala minuman/ berbagai jus. Saya tertarik karena menurut saya
sangat pas untuk aku belajar membuat jus yang baik, benar dan semoga saja
setelah aku lulus dari SMAN 18 GARUT ada gambaran utuk berwirausaha membuat
jus.
Pada hari ke-2
dan ke-3 saya melaksanakan tugas PKL di Asstro tarogong, saya sudah membantu
kedua senior saya yaitu Teh Novi dan A Wandi . saya membantu mereka mulai dari
membersihkan pentri di pagi hari pada pukul 07.00 , menyiapkan bahan-bahan
untuk membuat jus, menyiapkan alat-alat pentri dan membuat beberapa jenis jus
seperti jus strobery original, strobery susu, alpukat, jeruk panas, jerik
dingin, lemon tea, sirsak, talaga bodas, sop buah asstro dan jus kelinci yang
membuatku kaget karena aneh namanya, namun dengan belajar saya akhirnya bisa
dan sangat enak rasanya.
Saya dan teman-teman hanya melaksakan PKL di
Asstro tarogong hanya 2 hari sampai
tangal 17 desember 2015, pada siang hari nya kami dipindahkan ke Asstro
cimaragas karena pihak Asstro cimaragas memperlukan tenaga baru karena pada
saat itu adalah waktu liburan bagi anak sekolah sehingga banyak sekali
pengunjung yang datang sehingga saya dan teman-teman saya di pindahkan ke sana.
Pada tanggal 17 desember 2015 tepatnya pada
siang hari pukul 12.30 kami pun sampai di Asstro cimaragas . disana saya
mendapat arahan kembali dari manajer yang bernama Dzikri nn. Disana saya bersama
4 teman saya yaitu Azmi, Ami, Erik dan Lutfi . kami ditugaskan oleh pak Dzikri,
pak sasan, pak dadang, pak diki, dan A Ade p. Untuk berada di barisan depan,
karena di Asstro cimaragas sengaja menggunakan istrilah perang sehingga di bagi
menjadi 2 pihak yaitu bagian dapur + pentri adalah barisan ( belakang ). Dan griter, pilgels, clear-up,
mengarkat jus dan makanan adalah bagian ( depan ). Selama melaksanakan PKL di
Asstro cimaragas saya dan teman-teman melakukan beberapa tugas seperti :
melayani tamu (waiter), membersihkan area kerja, menyajikan teh tawar ( pilgels
), merenfil sendok + garpu, membantu pentri, membantu dapur jika dibutuhkan,
mengantarkan jus dan makanan yang di pesan oleh tamu dan clear-up.
Setiap hari rumah makan pak asep strobery ( Asstro
) tidak pernah kosong pengunjung apalagi ketika waktu liburan sangat padat
sekali pengunjungnya hampir 30 mini bus ada di parkiran Asstro bahkan beberapa
bus besar pun ada. Setiap mini bus terdapat 9 orang di dalamnya, sedangkan bus
kurang lebih 50 orang, belum motor yang sangat banyak. Setiap pagi semua
karyawan dan anak PKL di kumpulkan tempat parkir untuk berdo’a bersama agar
banyak pengunjung dan juga agar selamat selama melaksanakan pekerjaan. Hal
tersebut di pimpin oleh sang manajer Asstro cimaragas .
Pada tanggal 19 desember 2015 pada hari sabtu
tepatnya Asstro cimarags mendapat bokingan yang luar biasa karena pada hari itu
ada acara refsesi pernikahan dengan undangan tamu kurang lebi 1500 undangan.
Semua pekerja tetap Asstro memakai pakaian khas sunda. Pada saat itu kami anak
PKL mendapat tugas sebagai clear-up
untuk mengambil piring yang kotor bekas tamu undangan. Kami semua mendapat
arahan terlebih dahulu dari pak sasan bagaimana cara mengclear-up yang benar
pada acara tersebut. Karena clear-up pada pengunjun reguler itu harus menunggu
pengunjung benar-benar meninggalkan lesehannya kemudian kami mulai
mengclear-up, sedangkan mengclear-up pada tamu undangan adalah dengan cara
memperhatikan tamu, karena jika tamu selesai makan maka kami harus langsung
mengambilnya dengan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggungnya dengan cara “
Maaf bapak/ibu kami mau mengambil piring kotornya agar terlihat bersih dan
nyaman bagi tamu selanjutnya”. Meskipun dengan cara parasmanan namu karena
banyaknya jumlah tamu undangan kami
semua merasa sangat lelah, namun kami semua harus sesalu siap meskipun dalam
keadaan lelah. Seltelah acara repsesi pernikahan selesai kami anak PKL di
panggil oleh pak dzikri nn. Untuk pergi ke kantornya. Kami tidak tahu apa yang
akan dikatakan oleh pak dzikri namun saya sangat senang sekali karena pak
dzikri berkata “ terima ksaih untuk semuanya atas tenaga dan keikhlasannya
untuk membantu kami sehingga acara ini selesai dengan baik yang sesui kita
inginkan, kami pihak asstro sangat berterima kasih atas bantuannya” saya pribadi
sangat senang ketika mendengar perkataan dari pak dzikri karena aku bisa
membantu dengan baik terhadap pihak Asstro
dan dapat bertanggung jawab dengan apa yang telah di percayakan terhadap
ku.
Selama 12 hari melaksanakan PKL saya mendapat
rasa suka dan duka menjadi seorang pekerja rumah makan. Rasa suka yang muncul
di dalam hatiku terjadi karena karyawan-karyawan Asstron sangat baik sehingga
saya menjadi nyaman berada di sana dan rasa senag pun datang dari para
pengunjung adalah ketika melayaninya karena sebagian dari pengunjun mempunyai
sipat yang naik bahkan sampai memberiakan uang sisa kembaliannya diberiakan
pada ku. Dan rasa dukayang rasakan adalah ketika melayani pengunjung yang
mempunyai sifat tak sabar dan mudah marah kepada karyawan. Terutama bbagi
pengunjung yang suka komplen soal makanan yang lama tak datang kepadanya.
Padahal dalam soal makanan bukan tugas kami melainkan tugas prajurit belakang (
dapur ), tetapi menurutku seharusnya pihak Asstro harus lebih cepat dalam hal
memasak, meyajikan makanan agar
pengunjung tamu tak komplen lagi. Tetapi Asstro adalah rumah makan yang
menyajikan makanan secara mendadak agar makanannya masih segar dan panas
sehingga pas sebagai makanan khas sunda.
Selain itu saya
mendapat ilmu dari seorang manajer bagaimana cara memdidik anah buahnya supaya
bisa menjalankan pekerjaan dengan baik, cepat dan tepat dari mulai hal terkecil
hingga hal yang terbesar . dan saya merakan betapa lelahnya menjadi seorang
pekerja untuk mencari uang , meskipun hanya 1 rupiah saja kita harus
mengeluarkan tenaga yang ekstra dan juga keringat didalam tubuh kita.
2.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang saya hadapi adalah sebagai berikut :
·
Merasa gugup saat melayani konsumen
·
Sulit bersosialisasi dengan orang baru
·
Kurang percaya diri
·
Sulik menerima pembelajaran dan mempraktikannya
·
Lelet dalam bekerja atau kurang gesit
·
Malu-malu dalam bekerja
·
Jadwal waktu yang padat
3.
EVALUASI
Dari permasalah
yang menghalangi ku dalam bekerja selama melaksanakan PKL. Saya dapat memecah
permasalah tersebut dengan cara membiasakan percaya diri dan juga mampu
melaksanakannya, berani melayani pengunjung meskipun dalam kondisi lelah,
membiasakan bersosialisasi dengan orang baru hingga kita saling kenal-mengenal
satu sama lain, selalu memahami apa yang di arahakan oleh manajer dan juga
berani mempraktikannya, membiasakan cepat dalam melakukan pekerjaan dan lebih
gesit agar kita terbias dan juga menghilangkan rasa malu karena jika tidak rasa
malu itu akan tetap menghalangi kita dalam bekerja apapun.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
KESIMPULAN
Program Partnership
Double System (PDS) ini sangat baik bagi siswa karena dengan diadakannya
progmam ini sekolah dapat membentuk kepribadian siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu karena pihak sekolah bekerja sama dengan perusahan atau
wirausaha kama siswa-siswi mendapatkan pelajaran, pengalaman dan juga
pengetahuan dalam bekerja.
Setelah melaksanakan PKL saya merasakan kesan
yang sangat baik dan berguna bagi ku sendiri karena PKL ini menjadi
pengalamanku dalam bekerja serta menjadi tau bagaimana suana menjadi
seorang pekerja, karena seorang
pekerja sangat bersusah payah untuk mendapat kan uang ,
sehingga mereka haru bekerja keras untuk mendapatkannya dan saya pribadi
merasakan suka dan duka menjadi seorang
pekerja.
2.
SARAN
Ø Saran saya bagi
sekolah : SMAN 18 GARUT sangat bagus dengan mengadakan PDS dan PKL ini karena
hanya sekolah kita yang pertama kali mengadakan PKL di kalangan SMA. semoga
program ini terus berjalan dengan baik, agar siswa-siswi SMAN 18 GARUT merasan
dunia kerja maupun perkuliahan.
Namun
sebaikya menurut saya PKL ini dilakukan untuk dunia kerja saja karena agar
semua siswa-siswi dapat merasakan suka duka dalam bekerja dan dapat berpikir
bagaimana susahnya orang tua menapkahi anak-anaknya.
Ø Saran saya bagi
Asstro : seharusnya Asstro lebih cepat dalam menghidangkan makanan,
memperbanyak karyawan yang bekerja, dan menyediakan beberapa katu pembayaran
seperti BCA, MANDIRI, BRI, dll, memperluas wilayah, dan memperbanyak alat-alat clear-up.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN