Minggu, 28 Januari 2018

Mengajarkan bermain peran anak MI/SD

Tidak semua anak mudah untuk belajar ke depan, perlu strategi tertentu. Berikut ini pengalaman saya mengajar anak-anak untuk berperan.

(maaf gambarnya ada yang duduk di meja, itu sesuai perannya) 
  1. "anak anak pada pembelajaran ini ada materi tentang memainkan peran
  2. "siapa diantara kalian yang suka akting. Tanpa terduga separuh dari siswa mengacungkan tangannya
  3. Baiklah kali ini yang tampil adalah laki-laki sedangkan perempuan nanti menanggapi hasil pertunjukannya
  4. Siswa laki-laki silahkan buat skenarionya
  5. Siswa perempuan semuanya tunggu diluar kelas dulu siswa laki laki beri waktu untuk latihan
  6. Saya pun keluar supaya anak anak bebas mengekspresikan dirinya
  7. Setelah beberapa saat. Kok latihannya lama belum selesai juga? Saya cek kedalam kelas ternyata bukan latihan malah berdandan kumis dan kacamata dengan cemi whiteboard aduh bagaimana ini
  8. "Anak anak waktu latihan kalian sudah habis. Bagaimana siap tampil
  9. "siap pak sebentar, seorang sedang mengatur perannya
  10. "anak perempuan silahkan masuk, duduk rapi jangan ada yg bersuara sedikitpun silahkan tonton, siapkan kertas dan pulpen untuk menanggapi peran siswa laki-laki
  11. Pertunjukan pun dimulai, dan yang terjadi perannya sangat minim, kebanyakan ketawa ketiwi dan seperti kerusuhan atau tawuran
  12. Tapi itulah anak-anak namanya juga baru belajar
  13. Pertunjukan selesai silahkan beri tepuk tangan dan kumpulkan tanggapan kalian
  14. Dan ternyata isi dari tanggapannya sunguh mengejutkan isinya....  Bersambung ke posting berikutnya

Tidak ada komentar:

Entri yang Diunggulkan

Bismillah mulai lagi di tahun 2025

 Apakah kecerdasan AI seperti chat GPT mengambil sumber dari blog?